REFLEKSI DAY 6



REFLEKSI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME (6) DAY 6

TOKOH TEORI KONSTRUKTIVISME

* JOHN DEWEY
1. Belajar bersifat aktif
2. Kesadaran sosial menjadi tujuan semua pendidikan
3. Guru sebagai fasilitator

* JEAN PIAGET
1. Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif
2. Proses belajar terdiri dari 3 tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, equilibrasi
3. Guru bertindak sebagai fasilitator

* VYGOTSKY
1. Belajar dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial atau fisik
2. Penemuan belajar lebih mudah diperoleh dalam kondisi interaksi antara aspek internal dan eksternal

CIRI-CIRI TEORI KONSTRUKTIVISME:
1. Memberi peluang peserta didik untuk memperoleh pengetahuan baru. Guru tidak banyak menjelaskan tetapi siswa yang harus aktif mencari pengetahuan
2. Menggalakkan persoalan/ide kemudian digunakan sebagai pembelajaran
3. Menyokong pembelajaran secara kooperatif
4. Menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi murid
5. Menggalakkan peserta didik bertanya dan dialog antar peserta didik dan pendidik
6. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama pentingnya dengan hasil

PRINSIP TEORI KONSTRUKTIVISME:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Murid akan menapat pengetahuan dengan menalar sendiri bukan karena informasi yg diberikan guru
3. Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus
4. Guru hanya membrikan saran dan situasi agar proses konstruksi belajar lancar

IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Ada 4 tahap :
1. Apersepsi, siswa didorong untuk mengemukakan pengetahuan awal yang didapatkan
2. Eksplorasi, mengungkapkan dugaan sementara dari apa yg telah dipelajari
3. Diskusi dan penjelasan konsep
4. Pengembangan dan aplikasi, memberikan pemahaman kepada siswa

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISME
Kelebihan :
1. Memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan gagasan
2. Memberi siswa berpikir dari pengalamannya
3. Memberi siswa untuk mencoba hal baru

Kekurangan
1. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
2. Menanamkan siswa untuk membangun pengetahuan sendiri
3. Kondisi sarana dan prasarana setiap sekolah tidak sama

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN CTL

Gambar
PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)             Pembelajarn kontekstual ( Contextual Teaching and learning ) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme ( Constructivism ), bertanya ( Questioning ), menemukan ( Inquiri ), masyarakat belajar ( Learning Community ), pemodelan ( Modeling ), dan penilaian sebenarnya ( Authentic Assessment ). PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL Kontekstual 1.     Menyandarkan pada pemahaman makna. 2.     Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa. 3.      Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembela...
Baca selengkapnya

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Gambar
PEMBELAJARAN KOOPERATIF   Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pada dasarnya manusia mempunyai perbedaan, dengan perbedaan itu manusia saling asah, asih, asuh ( saling mencerdaskan ). Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar ( learning community ). Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF 1. Saling ketergantungan positif          ...
Baca selengkapnya

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Gambar
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA             Kurikulum merupakan prasarana tujuan pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum baik pengajar maupun peserta didik harus mengikuti pedoman pendidikan yang sudah ditentukan dalam bentuk kurikulum tersebut. Namun kurikulum harus berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Perubahan kurikulum juga harus mengarah ke perubahan yang lebih baik karena kurikulum dapat  menentukan kehidupan bangsa karena kemajuan suatu bangsa selain dilihat dari pembangunan dilihat juga dari aspek pendidikan. Dalam perjalanan sejarah kurikulum di Indonesia sudah mengalami beberapa pergantian. Pergantian Menteri Pendidikan juga akan mempengaruhi kurikulum yang digunakan sehingga mutu pendidikan di Indonesia sendiri kurang memenuhi strandar mutu yang jelas. Bahkan para pengajar maupun peserta didik menjadi bingung harus mengikuti kur...
Baca selengkapnya