REFLEKSI DAY 5
REFLEKSI TEORI
KOGNITIF (5) DAY 5
TOKOH TEORI
KOGNITIF
1. GESTALT
- - Insight : Pengalaman tilikan. Kemampuan kita
untuk bisa mengetahui unsur/pokok yang kita pelajari.
- Meaningful learning : Pelajaran bermakna
- Purposive behaviour : Mengetahui tujuan yang kita
pelajari.
- - Life space : Prinsip ruang hidup. Adanya kemampuan
kita untuk mengaitkan apa yang sudah kita tahu dengan lingkungan kita.
-
- Transfer : Apa yang sudah kita pelajari
dikaitkan dengan masalah di masa depan.
2. AUSUBEL
Memorizing is
not learning. Belajar itu adalah memaknai.
Advance organizer : Adanya kebermaknaan
bahan ajar yang diterima oleh siswa.
Belajar itu perlu pengaturan. Ada 4
kemungkinan kita belajar, yaitu :
- - Belajar dengan penemuan bermakna, proses
belajar yg penting adalah memberikan makna pada pembelajar. Proses belajar
biasanya dengan menemukan sesuatu.
- -
Belajar dengan ceramah bermakna, lebih ke memorizing/hafalan.
- - Belajar dengan penemuan tak bermakna. Belajar
dengan penemuan merupakan belajar yang bermakna namun menjadi tidak bermakna
apabila tidak tertruktur.
- -
Belajar dengan ceramah tak bermakna
3. JEAN PIAGET
Menekankan perkembangan
intelektual/mental. Ada tahapan anak dalam memahami dunianya, yaitu :
- Sensorik motor : Diterapkan pada anak umur 0-2 tahun.
- - Tahap pre-operational : Diterapkan pada anak
umur 2-7 tahun. Membiasakn untuk
berpikir, dengan menggunakan simbol/tanda. Hanya mengerti lambang saja,
maknanya belum tahu.
- -
Tahap concrete-operational : Diterapkan pada
anak umur7-15th, mereka sudah bisa berpikir logis, mereka sudah memahami
lingkungan sekitarnya. Baik lambang maupun maknanya sudah tahu.
- - Tahap formal-operational : Diterapkan umur 15
tahun ke atas. Cara berpikir sudah abstrak. Misal: Merumuskan hipotesis.
4. JEROME
BRUNNER
Belajar yang baik yaitu anak menentukan sendiri cara
belajar. Adanya penerapan konsep. Siswa aktif di kelas tidak hanya pendidik
saja. Ada 3 perkembangan intelektual, yaitu :
- 1)
Enaktif : Adanya respon yg diberikan stimulus
oleh pendidik.
-
2) Ikonik : Adanya visualisasi verbal. Anak sudah
diberi gambaran oleh pendidik.
-
3) Simbolik : Diberi simbol/lambang, anak sudah
mampu berpikir abstrak.
PRINSIP TEORI KOGNITIF
- 1)
Pembelajaran aktif, peserta didik lebih aktif
dari guru
-
2) Pemahaman yangg diketahui, memahami dengan mengaitkan
yang sudah diketahui
- 3)
Memahami dari rekaman. Mengembangkan dari yang
sudah diketahui
- 4)
Perubahan mental, tujuan belajar tidak hanya
nilai yang bagus tapi akhlak yang baik
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN TEORI KOGNITIF
Kelebihan :
- - Menjadikan siswa kreatif dan mandiri
- - Membantu siswa
memahami bahan ajar dg mudah
- - Lebih mengenali siswa dan lebih maksimal dalam
mengembangkan kemampuan siswa
Kekurangan :
-
- Menganggap kemampua peserta didik sama
-
- Peserta didik tidak mengerti materi sepenuhnya,
jika tdk dibimbing maka materi tdk akan melekat diotak.
- -
Tdk bisa diterapkan pada setiap materi, misal di
SMK kebanyakan dilakukan praktikum jadi
Pendekatan Dalam
Teori Belajar Kognitif : Pengembangan program pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
keterlibatan mental intelektual pembelajar pada setiap jenjang belajar.
Gaya Kognitif
Dalam Pembelajaran : Setiap individu mempunyai gaya berbeda dalam menyerap
informasi.
Dimensi Gaya Kognitif
- -
Perceptual modality, preference : mengedepankan
proses pengindraan
-
- Belajar dipengaruhi lingkungan dan belajar tdk
dipengaruhi lingkungan. Individu tidak mau belajar jika tidak disuruh
-
- Strong and weaknes automatization, individu
Ruang Lingkup Psikolgi Kognitif
-
1) Sensasi atau persepsi
- 2)
Atensi : kemampuan seseorang untuk memilih
informsi tertentu dan mengabaikan info yang lain.
- 3)
Bahasa : suatu bentuk komunikasi baik dalam
bentuk tulisan isyarat dalam bentuk simbol
- 4)
Pemecahan : menemukan solusi yang spesifik
- 5) Kreativitas : suatu aktivitas kognitif yg menghadapi
suatu pandangan yang baru
Aplikasi Teori Belajar Kognitif
-
- Memusatkan cara berpikir atau proses belajar
tidak hanya sekedar hasil
- -
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif
sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar
-
- Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam
hal kemajuan perkembangan
-
- Mengutamakan peran siswa saling berinteraksi
Dalam proses
perkembangan manusia, manusia punya proses perkembangan yang relatif sama, bukan
berarti kemampuan peserta didik sama.
Komentar
Posting Komentar